Halo, Zi.

Kau masih tidak peduli dengan tahun kan?

Bagimu pergantian tahun atau semacamnya sama sekali tidak berhubungan dengan keinginan-keinginanmu. Kau percaya bahwa cara terbaik untuk melakukan suatu hal adalah dilakukan se-sekarang mungkin, bukan menyoal kau berada di tahun atau umur berapa. Satuan angka sama sekali tidak menunjukkan kualitas seseorang, walau waktu yang berjalan tentu bisa mengubah sikap, perasaan, dan terutama pilihannya.

Namun ternyata hukum itu juga tidak terlalu banyak berpengaruh di dirimu, Zi.

Kau suka sekali menyimpan hal yang sama dan tidak ada yang mau kau ubah. Seperti daftar putar lagu yang tidak banyak berganti sejak pertama kali kau mampu menghapal satu penuh lagu. Dan memilih diam atau betul-betul pergi ketika kau memang tidak suka sesuatu karena bagimu terlalu membuang-buang waktu untuk berhadapan dengan hal yang tidak kau inginkan.

Atau membaca satu buku berulang-ulang.

Atau menghapal kalimat-kalimat seseorang.

Tapi belakangan kau sadar bahwa berubah juga satu hal yang menyenangkan dan sepertinya memang perlu untuk dilakukan.

Pada akhirnya kau mendengarkan lagu-lagu baru dan jatuh cinta dengannya, kau berhadapan dengan hal yang paling kau benci dan ternyata kau belajar banyak di sana, kau membaca buku yang tidak pernah kau sangka akan kau mengerti hinggu buku itu kau taruh di sampingmu selalu, dan kau juga membiarkan orang lain untuk mengenalmu sejauh dan semampu yang dia bisa.

Harus kau akui bahwa sedikit berubah juga mengizinkan hatimu untuk merasakan kemungkinan lain. Bahkan jika pada akhirnya kau kecewa, sendirian.

Tapi apalah artinya kecewa kalau ternyata warna langit yang biru saja bisa membuatmu senang? Katamu pada satu hari setelah hujan deras waktu itu.

blues

Kau pernah membaca di tahun 1990, Eric Clapton kehilangan manager dan teman musisinya dalam satu kecelakaan helikopter, lalu setahun setelah itu anaknya yang berumur 4 tahun jatuh dari lantai 53 apartemen teman istrinya. Tewas seketika.

Eric Clapton kemudian menciptakan lagu Tears in Heaven setelah mengurung diri beberapa saat. Lagu yang kau biarkan terputar berulang-ulang akhir-akhir ini.

Would you know my name

If I saw you in heaven?

Would you be the same

If I saw you in heaven?

Di awal tahun ini kau juga kehilangan seseorang yang memberikanmu nama ini. Aziziah. Kau dulu pernah protes karena nama itu begitu jarang dan selalu seenaknya diubah oleh orang lain menjadi “Azizah” karena mereka kesulitan mengucapkannya. Sehingga kau menilai cerdas tidaknya seseorang dari cara mereka menyebut namamu.

Tapi akhirnya orang yang memberikan nama itu memberitahumu alasannya.

Katanya karena dia suka sekali dengan satu tempat di Arab Saudi bernama Aziziah, di tempat itu semua orang yang dia temui baik dan menyenangkan. Jadi dia mau cucunya memiliki nama tempat itu juga. Dan kau sadar. Kau suka sekali setiap ada seseorang yang memanggilmu dengan lengkap “Aziziah” entah disengaja atau tidak disengaja.

Mungkin suatu hari kau bisa ke tempat itu juga, melihat apa yang dilihat ummi.

Kau tidak menyangka ummi bisa pergi setiba-tiba itu. Tapi setelah kau pikir-pikir, ini mungkin jauh lebih baik karena setidaknya dia sudah tidak harus kesakitan lagi. Dan seperti kalimat yang terlalu klise tapi harus kita percaya, “toh semua orang akan mati” yang tinggal di kepalamu begitu lama.

blues3

Tahun ini kau harus merayakan pergantian umur di rumah. Tapi saya percaya kau tidak pernah keberatan mau dirayakan dimanapun atau bahkan tidak dirayakan sama sekali. Tidak ada masalah. Bagimu yang terpenting saat ini adalah kita semua suatu hari bisa kembali berkumpul dan tertawa sambil menghina satu sama lain lagi. Untuk sampai saat itu, kau hanya mau orang-orang menjaga dirinya dengan apapun cara yang membuat mereka bahagia.

Kau tahu kau tidak bisa mendikte kebahagiaan seseorang, apalagi membandingkan masalahmu dengan masalah mereka. Itu kejam dan sangat tidak adil. Tapi kau selalu berharap agar mereka setidaknya tahu bahwa pilihan bahagia dan baik-baik saja itu terus ada, di antara sedikitnya pilihan yang mungkin kita miliki. Kau juga jangan lupa itu. Kalaupun nanti ada kesempatan yang kau tidak bisa memilih untuk bahagia, dirimu tetap tidak boleh hilang di antaranya.

Bagaimanapun. Selamat ulang tahun, Zi.

Tetap menyala.

Makassar, 25 April 2020